Pemaknaan Penonton Tentang Episode Yang Tercekal Komisi Penyiaran Indonesia Pada Sinetron "Dari Jendela SMP" SCTV (Studi Resepsi pada Ibu-ibu di Dusun Mondung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan

Penelitian ini dilatar belakangi karena adanya teguran dari pihak Komisi Penyiaran Indonesia terhadap sinetron “Dari Jendela SMP” SCTV yang memuat cerita dan visualisasi tidak sesuai dengan psikologis remaja. KPI menjatuhkan lima pasal P3SPS yaitu pasal 14 ayat 1 dan 2, pasal 21 ayat 1 dan pasal 15 ayat 1, pasal 37 ayat 1 dan 4 huruh A, dan SPS KPI tahun 2013. Oleh karena itu peneliti ingin mencari tahu pemaknaan sinetron “Dari Jendela SMP” SCTV menurut pandangan ibu - ibu di Dusun Mondung Utara Desa Bunder Kecamatan Pademawu Pamekasan Madura. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan studi Resepsi atau pemaknaan pada sinetron. Terdapat tiga posisi yaitu posisi dominan, posisi negosiasi, posisi oposisi. posisi dominan ialah posisi subjek setuju dan melakukan apa yang ditayangkan oleh sinetron tersebut, posisi negosiasi ialah posisi subjek setuju dengan apa yang ditayangkan oleh sinetron namun subjek tidak melakukannya juga, posisi oposisi ialah posisi subjek tidak setuju dengan apa yang ada di sinetron dan subjek juga tidak melakukan apa yang ada di dalam sinetron. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan dasar studi resepsi. pengumpulan data yang dilakukan dengan cara FGD, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dua pemaknaan yaitu posisi negosiasi dan posisi oposisi. Dimana terdapat dua subjek memaknai sinetron tersebut setuju dengan apa yang ditayangkan sinetron "Dari Jendela SMP" SCTV, akan tetapi tidak setuju dengan adanya adegan perkelahian serta pernikahan dini, hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari latar belakang budaya dan sosial subjek saat berkomunikasi dengan peneliti. Begitu pula terdapat dua subjek penelitian yang termasuk ke dalam posisi oposisi, yang menganggap bahwa tidak setuju atas apa yang ditampilkan oleh sinetron "Dari Jendela SMP SCTV". Adegan yang ditampilkan tidak sesuai untuk ditonton anak remaja